BANGKALAN, - Babinsa Koramil 0829-03/Kamal bersama tiga pilar melaksanakan kegiatan pendampingan evakuasi dan penanganan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) korban pasung yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan pada Jum’at (16/12/2022).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain, 3 Orang personel Babinsa Koramil 0829-03/Kamal, 2 Orang staf Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan, Babhinkamtibmas Desa Gili timur, staf Puskesmas Kamal dan perangkat Desa Gili timur.
Setibanya di lokasi pemasungan, petugas dari Puskesmas Kamal memberikan suntikan obat penenang kepada pasien ODGJ, Pasien ODGJ kemudian di bawa ke Kantor Dinsos Bangkalan menggunakan Ambulans untuk penanganan lebih lanjut.
Baca juga:
Digitalisasi BUMDes Guna Dukung SDGs
|
Pasien berinisial AZ (44 thn) warga Desa Gili timur, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan dipasang oleh keluarganya dikarenakan menderita gangguan mental atau kejiwaan sejak diputuskan oleh pacar atau kekasihnya.
Seperti disampaikan oleh keluarga pasien ODGJ (Nama dirahasiakan), “Kondisi kesehatan Z sehat pak. Di pasung karena membahayakan kalau sedang kumat (kambuh) penyakitnya.” Tuturnya.
“Harapan keluarga, Z bisa lekas sembuh, kembali normal seperti sedia kala. Kami sekeluarga sangat berterima kasih pada bapak-bapak petugas dan pemerintah karena masih peduli dengan keluarga kami. Z ini mengalami gangguan jiwa awalnya karena ada permasalahan percintaan ( diputuskan cewek) sehingga menjadi depresi dan suka mengamuk.” Sambungnya menjelaskan.
Sementara itu, Komandan Koramil 0829-03/Kamal, Kapten Inf Parnowo menuturkan, “Untuk AZ warga Gili timur, itu memang sudah lama diberlakukan seperti itu (dipasung) selama 32 tahun. Jadi, tadi diantar oleh Babinsa Gili Timur Koramil 0829-03/Kamal, Serka Mujahir Ahad dan personel Babinsa lainnya dibawa oleh petugas dari Puskesmas untuk dibawa ke Kantor Dinas Sosial sebentar, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya.” Tutur Danramil.
“Kami tugaskan 3 orang personel Babinsa Koramil 0829-03/Kamal dengan maksud agar tidak terlalu ramai dan menimbulkan depresi bagi si pasien.” Pungkas Danramil.